Memahami Perhitungan Jarak dan Panjang Serta Konversinya

Jarak merupakan pengukuran seberapa jauh posisi masing-masing objek. Di antara dua titik tersebut, ada ruang yang bisa diukur dinyatakan sebagai jarak

Satuan ukur jarak dan panjang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya saling berhubungan, bahkan konsepnya mirip meskipun sebenarnya berbeda. Baik jarak maupun panjang, sama-sama mengukur dari titik satu ke titik lainnya. Namun, jarak sering dipakai untuk menetapkan ukuran seberapa jauh posisi objek. Sedangkan, panjang adalah jarak antar ujung.

Dalam Satuan Internasional (SI), ditetapkan satuan berstandar untuk jarak dan panjang. Memang kamu bisa mengukur keduanya tanpa satuan tersebut. Misalnya, menggunakan jengkal. Tapi, apakah jengkal setiap orang sama? Tentu saja tidak karena ukuran telapak tangan orang berbeda-beda. Maka dari itu, dibuatlah satuan jarak dan panjang yang berstandar sebagai alat penyetaraan.

Memahami Konsep Jarak

Yuk, kita bahas tentang jarak lebih mendalam. Pada bagian awal sudah disebutkan kalau jarak merupakan pengukuran seberapa jauh posisi masing-masing objek. Di antara dua titik tersebut, ada ruang yang bisa diukur dan hasilnya dinyatakan sebagai jarak. Jarak ini nantinya akan berkaitan dengan perpindahan.

Perpindahan merupakan konsep yang berbeda. Perpindahan adalah pergerakan suatu objek pada rentang waktu tertentu. Jadi, sesuatu posisinya berubah dari titik awalnya. Dalam pengukurannya, perpindahan tak hanya memiliki nilai, tetapi juga arah. Ini menunjukkan ke mana objek tersebut bergerak. Sedangkan, jarak hanya memiliki nilai tanpa memperhatikan arahnya.

Sistem Satuan Internasional (SI) menyatakan bahwa satuan untuk menyatakan jarak adalah meter (m). Kalau kamu telah mengenal kilometer (km), centimeter (cm), dan sebagainya, satuan-satuan tersebut merupakan turunannya. Pemilihan satuan berdasarkan kebiasaan seseorang dan kesepakatan yang berlaku di lingkungan sosialnya. Misalnya, kilometer (km) digunakan untuk menyatakan jarak tempat.

Saat mengetahui hasil pengukuran jarak dalam kilometer (km), mungkin kamu penasaran berapa meter (m) nilainya. Nah, di sini kamu harus melakukan konversi nilai, yaitu mengubah nilai menjadi satuan lain yang setara. Tangga di atas memudahkan kamu untuk mengonversi nilai jarak. Misalnya, jarak yang diketahui adalah 1 km. Jarak tersebut sama dengan berapa meter (m). Cara menghitungnya:

1 km = 1 x (10 x 10 x 10)

1 km = 1.000 m

Karena kamu turun tangga tiga kali, maka 1 km harus dikali 10 sebanyak tiga kali juga.

Begitu pun halnya saat kamu mau mengubah satuan dari bawah ke atas, kamu harus membaginya dengan 10. Sebagai contoh, panjang meja adalah 100 cm. Jadi, berapa m panjang meja tersebut?

100 cm = 100 / (10 x 10)

100 cm = 1 m

Karena dari satuan cm ke m naik dua tangga, maka kamu harus membagi 100 cm dengan 100 dan hasilnya adalah 1.

Menghitung Kecepatan

Sekilas kamu telah mengenal istilah perpindahan yang sempat disinggung di atas. Ketika sebuah objek berpindah, maka ada kecepatan di sana. Kecepatan merupakan sebuah pengukuran terhadap kemampuan perpindahan objek dari suatu tempat dalam satu waktu. Hasil pengukuran kecepatan dinyatakan dalam m/s (meter per second).

Kalau kamu sudah mengetahui nilai jarak serta waktu yang tersedia, maka kecepatan bisa dihitung dengan rumus:

V = kecepatan (dalam m/s)

S = jarak (dalam meter)

t = waktu (dalam second)

Contoh perhitungan kecepatan dalam kehidupan sehari-hari adalah, sebagai berikut:

Bapak pergi ke kantor yang lokasinya sejauh 100 km dari rumah. Untuk tiba di kantor tepat waktu, Bapak hanya memiliki waktu 2 jam saja. Berapa kecepatan mobil yang harus dikendarai?

Jawab:

Kecepatan = jarak / waktu

Kecepatan = 100 km / 2 jam

Kecepatan = 50 km/jam

Jadi, Bapak harus mengendarai mobil dengan kecepatan 50 km/jam supaya tidak telat di kantor. Hasil perhitungan ini tidak diubah menjadi m/s karena satuan hitung mobil umumnya menggunakan km/jam.

Menghitung Jarak

Dalam konteks kecepatan, kamu pun bisa menghitung sebuah jarak. Asalkan kecepatan dan waktunya sudah diketahui. Rumus di atas akan berubah menjadi seperti ini:

JARAK = WAKTU x KECEPATAN

Untuk penggunaannya, perhatikan contoh soal berikut:

Dalam waktu 1 jam, Andi mengayuh sepedanya untuk sampai ke sekolah dengan kecepatan 40 m/s. Berapa jarak tempuh rumah Andi ke sekolah?

Jawab:

1 jam = 60 detik (second)

Jarak = Waktu x Kecepatan

Jarak = 60 s x 40 m/s

Jarak = 2.400 m = 0,24 km

Jadi, jarak sekolah Andi dari rumah adalah sejauh 2.400 m atau setara dengan 0,24 km.

Menghitung Waktu

Satu lagi, dengan rumus kecepatan di atas, kamu juga bisa menghitung waktu yang dibutuhkan. Ini cukup sering terjadi dalam kegiatan sehari-hari. Biasanya, saat kamu sedang terburu-buru atau hampir terlambat, kamu bisa memperkirakan waktu yang dibutuhkan jika mengendarai sepeda atau motor dengan kecepatan dalam keadaan normal.

Cara menghitung waktu yang dimaksud adalah, sebagai berikut:

WAKTU = JARAK / KECEPATAN

Perhatikan contoh soal berikut supaya kamu memahami cara menghitungnya:

Anita akan berangkat ke sekolah. Jarak sekolah dari rumahnya adalah 10 km. Setiap pagi ayah Anita mengantarnya dengan mengendarai sepeda motor berkecepatan 40 km/jam. Jam berapa Anita harus berangkat dari rumah kalau bel sekolah berbunyi pada pukul 07.00?

Jawab:

Waktu = Jarak / Kecepatan

Waktu = 10 km / 40km/jam

Waktu = 0,25 jam

0,25 jam = 15 menit ==> 0,25 x 60 menit = 15 menit

Jadi, Anita membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai di sekolah. Kalau bel berbunyi pukul 07.00, Anita paling lambat berangkat dari rumah pukul 06.45.

Menghitung Jarak dari Titik Koordinat

Kasus lain untuk menghitung jarak juga bisa terjadi saat kamu mengetahui titik-titik koordinat. Biasanya ini ada dalam perhitungan geometri atau untuk mengetahui sebuah radius. Ada titik X dan titik Y. Masing-masing titik menunjukkan posisi yang berbeda. Titik X adalah koordinat horizontal yang sejajar dengan sumbu X, sedangkan titik Y adalah koordinat vertikat yang sejajar dengan sumbu Y.

Penulisan titik koordinat adalah X,Y. Kalau kamu mendapat angka koordinat 3,2 dan 7,8 berarti ada dua titik di sana. Kamu bisa menghitung jarak keduanya dengan menggunakan rumus berikut:

x1,y1 = 3,2

x2,y2 = 7,8

Kamu tinggal memasukkan angka-angka di atas ke dalam rumus:

x2 - x1 = 7 - 3 = 4 ==> 42 = 16

y2 - y1 = 8 - 2 = 6 ==> 62 = 36

16 + 36 = 52

d = 56 = 7,21

Jadi, jarak antara kedua titik tersebut adalah 7,21 satuan.

Memahami Konsep Panjang

Kini saatnya membahas konsep panjang. Kalau kamu sudah memahami betul tentang konsep jarak di atas, maka pasti tidak akan sulit mengerti perhitungan panjang. Dilihat dari konsepnya, panjang adalah suatu nilai yang membentang antara kedua titik. Memang begitu mirip arti dari jarak dan panjang, hanya saja panjang bisa dipahami sebagai tinggi atau lebar juga. Tinggi berarti panjang yang berbentuk vertikal (dari atas ke bawah), sedangkan lebar adalah panjang yang menyamping (dari kanan ke kiri).

Satuan Internasional (SI) memutuskan meter (m) adalah satuan panjang. Satuan ini memiliki simbol dimensi L (singkatan dari Length dalam bahasa Inggris yang berarti panjang). Ada banyak alat untuk menghitung panjang. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menjumpai penggaris, meteran petukang, atau meteran tukang jahit. Ya, betul, itu semua contoh alat untuk mengukur panjang.

Hasil yang diberikan oleh setiap alat ukur berbeda-beda. Misalnya, dalam penggaris ada satuan centimeter, milimeter, dan inch. Pada meteran petukang, ada satuan meter di sana. Namun, sebenarnya, setiap hasil pengukuran itu sama selama kamu melakukan konversi satuan dengan benar.

Tangga ini sudah kamu lihat sebelumnya saat kita membahas tentang jarak di atas. Ternyata, tangga konversi tersebut juga berlaku saat kamu hendak mengukur panjang. Cara perhitungannya tidak ada yang berbeda, baik saat kamu naik tangga atau pun turun. Setiap naik satu tangga angka dibagi 10, lalu kalau turun setiap satu tangga dikalikan 10.

Selain satuan ukur pada tangga tersebut, ada satuan-satuan lainnya yang akan kita ulas bersama di sini. Perhatikan ya, supaya kamu nanti tidak bingung kalau ada orang yang menyatakan hasil pengukuran panjang dengan satuan-satuan berikut:

Inci

Ada beragam sebutan untuk inci. Orang-orang mengenalnya juga dengan “inch” atau disingkat menjadi “in”. Dulu, hitungan inci dipercaya sebagai panjang antara ujung ibu jari hingga garis akhir ruas pertama ibu jari. Hal ini sesuai dengan beberapa pernyataan di sejumlah negara yang menggunakan kata inci sebagai ibu jari, seperti di negara Perancis, Italia, Spayol, Belanda, dan Swedia.

Memang ukuran ruas ibu jari setiap orang berbeda-beda. Namun, inci dipakai dalam sistem kekaisaran dan orang-orang Amerika Serikat. Dalam perkembangan keilmuan, akhirnya ditetapkan kalau nilai satu inci sama dengan 2,54 centimeter (cm).

Yard dan Feet

Satuan ukur yard dan feet tidak familiar bagi masyarakat Indonesia. Umumnya, negara-negara Barat lah yang menggunakan hasil hitungan ini, seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan sebagainya. Nilai satu yard setara dengan 3 kaki (feet), yakni sepanjang 0.9144 meter (m). Adapun untuk ukuran satu feet itu sama dengan 12 inci. Nilai ini kurang lebih akan sama panjang dengan jarak antara bahu dan siku manusia pada umumnya.

Mil / Mile

Sama seperti yard dan feet, mile juga sering digunakan oleh orang-orang Amerika Serikat saat menyatakan hasil perhitungan panjang. Namun, biasanya mile dipakai dalam konteks perhitungan jarak. Kalau dikonversikan ke dalam Satuan Internasional (SI), yakni satuan meter (m), maka satu mile sama dengan 1.609,344 meter (m) atau 1,609344 kilometer (km).

Nanometer

Terakhir, ada satuan hitung panjang yang disebut nanometer. Mungkin satuan ini tidak sepopuler satuan-satuan lainnya di atas. Namun, Standar Internasional (SI) mengakui adanya satuan hitung nanometer. Nilai satu nanometer setara dengan 1.0 x 10-9 meter atau sepermilyar meter.

Berbeda dengan satuan panjang lainnya, satuan nanometer digunakan untuk mengukur gelombang cahaya, radiasi ultraviolet, sinar gamma, dan sebagainya. Jadi, dengan begini kamu tahu macam-macam satuan ukur panjang beserta fungsinya untuk apa saja. Hasil pengukuran akan diikuti dengan huruf nm sebagai penanda angka tersebut dalam satuan nanometer.

Beberapa Hasil Konversi Panjang

Untuk memudahkan kamu dalam menghitung konversi, perhatikan daftar konversi perhitungan di bawah ini sebagai acuannya:

1 yard = 3 feet

1 yard = 36 inci

1 yard = 0,9144 m

1 feet = 30,48 cm

1 feet = 12 inci

1 inci = 2,54 cm

1 mile = 1,609 km

1 km = 0,621 mile

1 cm = 0, 3937 inci

1 m = 3,281 feet

1 m = 39,37 inci

Satuan Panjang Lainnya

Maksud dari satuan panjang lainnya di sini adalah satuan ukur yang sering dipakai sehari-hari namun tidak berstandar internasional. Tidak salah menggunakan satuan ukur ini selama kamu dan seseorang yang diberi tahu sama-sama memahaminya. Serta, hasil pengukuran tidak dijadikan patokan yang berstandar, misalnya untuk membuat bingkai, menentukan jumlah keramik lantai, dan sebagainya.

Sebagai pengetahuan tambahan, ada tiga jenis pengukuran lainnya, yaitu jengkat, hasta, dan depa. Berikut adalah ulasan singkatnya:

Jengkal

Dalam bahasa Inggris, hitungan jengkal dikenal juga dengan istilah “span”. Satu jengkal adalah jarak dari ujung ibu jari ke ujung kelingking ketika permukaan telapak tangan dibentangkan sejauh mungkin. Pada zaman Yunani, hasil hitungan ini dianggap valid karena mereka menjadikan jengkal sebagai satuan standar. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan ditemukan satuan yang lebih terukur, jengkal tidak lagi dijadikan sebagai satuan standar.

Hasta

Hasta sebenarnya adalah kata serapan dari bahasa Sanskerta, yaitu “hásta”. Hasta merupakan satuan unit ukur terpanjang di negara India. Satu hasta sama dengan panjang ujung siku seseorang sampi ujung jari tengah di lengan yang sama. Umumnya, panjang satu hasta adalah 45 centimeter (cm) meskipun secara rata-rata panjang ujungsiku hingga ujung jari tengah seseorang adalah 44,5 cm sampai dengan 52,9 cm.

Depa

Satuan hitung depa dalam bahasa Inggris dikenal dengan “fathom” atau orang-orang menyebutnya “fatom”. Satuan ini pun akrab di kalangan masyarakat Amerika Serikat dan masih sering digunakan untuk beberapa kasus tertentu, misalnya saat mengukur kedalaman air.

Satu depa atau fatom sama dengan 6 kaki (1,8288 m). Awalnya, satu depa merepresentasikan panjang dua tangan pria dewasa yang direntangkan. Sempat juga satu fatom disetarakan dengan nilai 5 hingga 5 1/2 kaki (1,5 - 1,7 m). Namun, kini hitungan 6 kaki menjadi kesepakatan nilai 1 depa atau fatom.

Rangkuman

Perhitungan jarak dan panjang adalah sesuatu yang akrab dengan kegiatan sehari-hari. Tanpa disadari, kamu telah sering melakukannya. Hanya saja, melalui pembahasan di atas kamu jadi tahu ternyata ada satuan Standar Internasional (SI) untuk keduanya. Satuan hitung untuk jarak adalah m/s, sedangkan satuan untuk panjang adalah m.

Saat kamu harus mengonversi nilai jarak dan panjang, kamu bisa menggunakan tangga satuan hitung yang sama. Cara menghitungnya setiap turun dikalikan 10 dan naik dibagi 10. Ada juga satuan hitung lainnya yang biasa digunakan oleh negara-negara lain, seperti inci, mile, yard, dan feet. Setiap satuan ukur itu pun bisa kamu konversikan angkanya sehingga mendapat nilai yang setara.

Selain satuan ukur tersebut, ternyata ada juga satuan pengukuran lainnya yang tidak berstandar internasional namun sering digunakan orang-orang dalam kesehariannya. Satuan itu berupa jengkal, hasta, dan depa. Namun, hasil pengukuran ini tidak valid. Artinya, kamu tidak bisa menyatakan hasil pengukuran sebagai satuan yang berstandar dan bisa diterima oleh semua orang.

Kamu bisa melakukan konversi satuan-satuan panjang dengan mudah di sini.




Ditulis Oleh: Yurika Hana